Ditemukan Mayat Mengapung di Sungai Rungan, Diduga Jasad Tokoh Adat

id polres palangka raya, tokoh adat rakumpit, sungai rungan

Ditemukan Mayat  Mengapung di Sungai Rungan, Diduga Jasad Tokoh Adat

Anggota Polres Palangka Raya dibantu sejumlah warga Kelurahan Petuk Bukit mengevakuasi jasad yang diduga tokoh adat Kelurahan Gaung Baru dalam kondisi tak bernyawa dan mengapung di Sungai Rungan Kelurahan Petuk Bukit, Rabu (2/8/2017). (Istimewa)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Sejumlah masyarakat yang bermukim di daerah aliran sungai (DAS) Rungan Kelurahan Petuk Bukit, Kecamatan Rakumpit menemukan sesosok mayat mengapung yang diduga merupakan tokoh adat (mantir).

"Jasad yang mengapung itu diduga jasadnya Sungket alias Apin (55), seorang mantir  adat Kelurahan Gaung Baru yang hilang di sungai sejak Kamis (22/6/2017) sekitar pukul 03.30 WIB," kata Kasat Reskrim Polres Palangka Raya AKP Ismanto Yuwono, Rabu.

Ismanto menjelaskan, berdasarkan pengakuan Sally AE Riwung (52) rekan korban yang satu kelotok/ces yang ditumpanginya tersebut dari Pelabuhan Gaung Baru menuju Kota Palangka Raya.

Di perjalanan kelotok yang mereka tumpangi menabrak sebuah benda hingga kelotok yang ditumpangi mereka terhenti seketika dan oleng ke sebelah kanan, hingga kelotok tenggelam.

"Menurut saksi yang bersangkutan saat kelotok mereka karam dan berenang memegang kayu untuk menuju tepi sungai. Setelah itu yang bersangkutan tidak diketahui keberadaannya," ujar dia.

Dengan adanya temuan mayat yang diduga tokoh adat di kelurahan setempat, pihak kepolisian masih tetap memeriksa beberapa saksi mata yang mengetahui kejadian tersebut sebelum korban ditemukan mengapung di sungai oleh warga.

"Kasus ini akan terus ditangani Polsek Rakumpit, tetapi Polres Palangka Raya tetap membantu untuk melakukan olah TKP, guna mengetahui apa penyebab kematian korban," beber perwira berpangkat balok tiga tersebut.

Berdasarkan pantauan di lapangan, dengan menggunakan sejumlah kelotok milik masyarakat. Aparat kepolisian langsung mengevakuasi jenazah tersebut serta membawa jasad korban Rumah Sakit Umum Doris Sylvanus, guna dilakukan visum oleh tim medis.