Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menetapkan status siaga bencana asap karena kebakaran lahan mulai marak dalam sepekan terakhir.
"Berdasarkan prediksi tingkat kerawanan kebakaran serta fakta di lapangan sudah terjadi kebakaran lahan di beberapa lokasi, rapat tadi menyepakati mulai hari ini, kita meningkatkan status dari waspada menjadi siaga," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Jumat.
Rapat gabungan digelar di kantor Bupati Kotawaringin Timur pada Jumat sore dihadiri seluruh instansi terkait seperti TNI, Polri, BMKG dan lainnya. Berdasarkan perkiraan BMKG, sepekan ke depan Kotawaringin Timur sangat rawan kebakaran lahan.
Sejak 24 Juli hingga 3 Agustus 2017 ini, sedikitnya 62,5 hektare lahan yang terbakar, tersebar di lima kecamatan. Tim gabungan harus berjuang keras karena api membakar hingga beberapa meter ke dalam tanah gambut, sementara lokasi kebakaran sulit dijangkau dan jauh dari sumber air.
Kebakaran lahan di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan terjadi di Desa Handil Sohor pada 1 Agustus dengan luas lahan enam hektare dan kembali terjadi pada 3 Agustus seluas mencapai 20 hektare. Kebakaran juga terjadi di Desa Basirih Hilir dengan luas lahan terbakar mencapai 30 hektare.
Lokasi kebakaran lainnya di Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang yakni 1,5 hektare, Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit dua hektare, Desa Bagendang Hilir Kecamatan Mentaya Hilir Utara ada tiga titik namun yang diketahui luas lahan terbakar hanya 0,5 hektare, serya Desa Tanah Putih Kecamatan Telawang yakni seluas 1,5 hektare.
"Posko operasional akan didirikan di Markas Damkar yakni di Museum Kayu, sedangkan Posko Komando ditetaplan di Markas Kodim 1015 Sampit. September nanti intensitas hujan diperkirakan akan meningkat. Nanti baru dirapatkan lagi apakah statusnya sudah bisa diturunkan menjadi status waspada," tambah Halikinnor.
Wakapolres Kotawaringin Timur Kompol Muhammad Zainur Rofik mengatakan, pihaknya belum menemukan pelaku pembakaran lahan. Namun masalah ini menjadi perhatian serius agar kebakaran lahan tidak makin marak.
"Kalau ditemukan akan kami tindak. Sanksinya memang tindak pidana ringan, tapi kami harap itu menimbulkan efek jera. Kendala kami karena lokasi jauh dari jalan raya. Ketika sampai lokasi, pelaku sudah tidak ada," kata Rofik.
Rofik mengingatkan masyarakat untuk tidak membakar lahan karena menimbulkan dampak buruk yang luas. Pihaknya akan mengambil tindakan tegas jika ada warga yang ngotot membakar lahan.
Berita Terkait
BNNP Kalteng berupaya wujudkan Perusahaan Bersinar di Kotim
Kamis, 25 April 2024 13:28 Wib
KPU Kotim rekrut 85 PPK dan 555 PPS Pilkada 2024
Rabu, 24 April 2024 20:36 Wib
Branding Kotim Bersinar ajak masyarakat hindari penyalahgunaan narkoba
Rabu, 24 April 2024 18:37 Wib
Dishub Kotim gerak cepat perbaiki PJU terbakar
Rabu, 24 April 2024 17:52 Wib
Legislator dukung upaya percepatan pemerataan distribusi migas di Kotim
Rabu, 24 April 2024 14:17 Wib
Kotim melestarikan kuliner tradisional lewat lomba malamang
Rabu, 24 April 2024 6:59 Wib
Pabrik pakan ikan Kotim siap sediakan produk dengan harga terjangkau
Selasa, 23 April 2024 23:01 Wib
Wabup Kotim kunjungi warga telantar di rumah singgah
Selasa, 23 April 2024 21:06 Wib