Pelajar 4 Sekolah Diberi Pengetahuan Tentang Pajak

id Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sampit, Anis Yudiono, Pajak

Pelajar 4 Sekolah Diberi Pengetahuan Tentang Pajak

Kepala KPP Sampit, Anis Yudiono memberi paparan di SMAN 1 Sampit dalam edukasi pajak melalui program "Pajak Bertutur", Jumat (11/8/17). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sampit melaksanakan program "Pajak Bertutur" di empat sekolah di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur untuk memberi pengetahuan tentang pajak sejak dini kepada pelajar.

"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan 'awareness' atau kepedulian bagi murid untuk lebih memahami peran penting pajak dalam pembangunan serta kehidupan sehari-hari. Makanya penting untuk memberi pengetahuan ini sejak dini," kata Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sampit, Anis Yudiono di Sampit, Jumat.

Anis bersama jajarannya melaksanakan penyuluhan dari sekolah ke sekolah. Program "Pajak Bertutur" merupakan program nasional yang dilaksanakan serentak di 2.000 lebih sekolah dan perguruan tinggi dengan peserta sekitar 120.000 siswa dan mahasiswa.

Jumat pagi, kegiatan itu juga dilaksanakan di empat sekolah di Sampit yaitu SMAN 1 Sampit, SMKN 1 Sampit, SMAN 2 Sampit dan SMAN 3 Sampit.

Kegiatan itu disambut antusias pelajar dan dewan guru karena dinilai memberi pengetahuan positif dan penting bagi setiap orang.

Anis menjelaskan masyarakat harus mengetahui bahwa pajak merupakan berkontribusi sekitar 75 persen bagi penerimaan negara.

Penerimaan ini digunakan untuk membiayai pembangunan dan 20 persen digunakan untuk anggaran pendidikan seperti rehabilitasi ruang kelas, tunjangan profesi guru, tunjangan khusus guru, sertifikasi dosen, Kartu Indonesia Pintar, bantuan Bidik Misi serta Bantuan Operasional Sekolah.

Dana pajak juga digunakan untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, bandara, pelabuhan, terminal, anggaran kesehatan, dana desa dan lainnya.

Namun peran penting pajak ini belum banyak diketahui oleh masyarakat sehingga kepatuhan pembayaran maupun pelaporan pajak masih sangat rendah.

Untuk menyongsong Indonesia emas pada 2045 Direktorat Jenderal Pajak menginisiasi untuk mengintegrasikan materi kesadaran pajak dengan kurikulum pendidikan.

Untuk dapat terintegrasi ke dalam pendidikan, telah ditandatangani nota kesepakatan antara Direktorat Jenderal Pajak dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2014 lalu tentang edukasi sadar pajak.

"Direktorat Jenderal Pajak berharap, jika anak-anak sudah diperkenalkan dengan pajak dan manfaatnya sejak dini maka pada saatnya nanti mereka menjadi wajib pajak yang tertib. Wajib pajak merupakan pahlawan karena dari merekalah negeri ini dapat terus maju melakukan perbaikan dan pembangunan," ujar Anis.

Pelajar sangat antusias mengikuti program "Pajak Bertutur" tersebut, apalagi cara penyampaiannya dengan bahasa sederhana dan suasana yang menyenangkan. Peserta pun sangat antusias mengajukan berbagai pertanyaan tentang pajak.

Kegiatan "Pajak Bertutur" ini merupakan bagian dari program edukasi sadar pajak yang akan dilaksanakan secara simultan di seluruh elemen pendidikan, baik kurikulum maupun pembelajaran.

Kebijakan dan media pembelajaran sedang dirancang oleh tim kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak bekerjasama dengan tim dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dukungan dari elemen pendidikan para pendidik dan tenaga kependidikan sangat diperlukan untuk menyukseskan program edukasi sadar pajak.