Pasien DBD di RSUD Kuala Pembuang Meningkat

id RSUD Kuala Pembuang, Reson Rusdianto, DBD

Pasien DBD di RSUD Kuala Pembuang Meningkat

Ilustrasi - Demam Berdarah. (Istimewa)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah meningkat selama beberapa pekan terakhir.

Direktur RSUD Kuala Pembuang Reson Rusdianto di Kuala Pembuang, Rabu, mengatakan, berdasarkan data yang ada, pasien penderita DBD selama Januari hingga Agustus 2017 mencapai 29 orang.

"Jumlah pasien terbanyak itu terjadi pada Agustus ini, yakni sebanyak 19 orang, yang sebagian besar adalah anak-anak," katanya.

Ia menambahkan, dari 19 pasien tersebut, sebagian besar sudah diperbolehkan pulang, namun ada beberapa yang masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Bahkan ada dua orang pasien DBD dewasa yang sempat dirujuk ke RSUD dr Murjani karena mengalami komplikasi.

"Pasien ini semua berasal dari Kuala Pembuang, yakni Kelurahan Kuala Pembuang I dan Kelurahan Kuala Pembuang II," katanya.

Ia mengimbau masyarakat di Seruyan, khususnya Kuala Pembuang agar waspada DBD, karena penderita penyakit tersebut diprediksi bisa meningkat. Apalagi dari kasus DBD yang telah terjadi, pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang bahaya DBD masih rendah.

"Kami melihat, rata-rata pasien baru tahu terkena DBD ketika periksa ke rumah sakit setelah mengalami demam tinggi selama empat sampai lima hari, harusnya begitu mengalami demam tinggi langsung periksa jangan sampai lambat," katanya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan gerakan 3M Plus yakni menguras, mengubur dan menutup barang-barang yang dapat menampung air serta berpotensi jadi sarang nyamuk, sedang plusnya memakai obat nyamuk atau menggunakan kelambu saat tidur.

"RSUD bekerja sama dengan Dinas Kesehatan juga rencananya akan melakukan pengasapan atau fogging massal ke sejumlah tempat untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypty pembawa virus DBD," katanya.