Pemkab Seruyan Terima 33 Guru Garis Depan

id Bupati Seruyan, Sudarsono, Guru Garis Depan

Pemkab Seruyan Terima 33 Guru Garis Depan

Guru Garis Depan yang akan bertugas di sejumlah desa di Kecamatan Suling Tambun dan Kecamatan Seruyan Hulu dilepas oleh Bupati Seruyan, Kalimantan Tengah Sudarsono di Kuala Pembuang, Rabu. (Foto Antara Kalteng/Fahrian A.)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah menerima 33 guru garis depan dari hasil seleksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terhadap peserta Program Sarjana Mendidik di daerah terluar, terdepan dan tertinggal.

"Sebanyak 33 guru garis depan (GGD) ini bertugas di sejumlah sekolah yang berada di desa-desa di dua kecamatan terjauh di Seruyan, yakni Kecamatan Suling Tambun dan Kecamatan Seruyan Hulu," kata Bupati Seruyan Sudarsono di Kuala Pembuang, Rabu.

Ia berharap, dengan kehadiran GGD tersebut dapat membuat pendidikan di kabupaten berjuluk "Bumi Gawi Hatantiring" merata dan menjangkau seluruh daerah sehingga dapat mempercepat pemerataan pendidikan yang merata dan berkualitas.

"Sebagaimana kita ketahui bersama, Seruyan masih kekurangan guru, terutama untuk desa-desa yang berada di wilayah hulu, karena itu diharapkan dengan kehadiran GGD dapat membantu mengurangi kesenjangan pelayanan pendidikan di Seruyan," katanya.

Ia menambahkan, GGD yang berstatus calon pegawai negeri sipil (CPNS) ini hendaknya dapat segera menyesuaikan diri dengan lingkungan, karena tidak semua GGD yang ditugaskan berasal dari Seruyan.

"Bertugas sebagai guru di pedalaman tentu tidak mudah, tapi karena itu sudah menjadi pilihan maka jalankan tugas dengan baik dan pandai-pandailah menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat bertugas," katanya.

Sementara itu Kepala Bidang Pembinaan Pendidik Tenaga Kependidikan (PTK) Dinas Pendidikan Seruyan Rusmiansyah menyebutkan, dari 33 GGD yang bertugas, hanya ada tujuh orang yang berasal dari Seruyan, selebihnya berasal dari kabupaten lain di Kalteng dan daerah Jawa.

Di Seruyan sendiri sebenarnya ada 26 mahasiswa ikatan dinas yang berhak mengikuti seleksi program GGD secara online. Namun yang mengikuti seleksi hanya 17 orang. Sementara selebihnya tidak ikut tes, karena alasan sudah punya pekerjaan lain.

"Semua peserta dari Seruyan yang berjumlah 17 orang tersebut semuanya lulus seleksi. Tapi hanya tujuh yang ditempatkan di Seruyan. Sedangkan 10 orang lainnya ditempatkan menyebar di kabupaten atau provinsi lain, seperti Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan," katanya.