Pemkab Agar Fungsikan Tenaga PPL Untuk Bantu Petani, Ini Instruksi Mentan

id mentan, amran sulaiman, tenaga PPL

Pemkab Agar Fungsikan Tenaga PPL Untuk Bantu Petani, Ini Instruksi Mentan

Menteri Pertanian Amran Sulaiman. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

Bogor (Antara Kalteng) - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman meminta seluruh pemerintah kabupaten untuk memfungsikan tenaga penyuluh pertanian lapangan (PPL) sehingga mereka dapat langsung membantu petani di lapangan.
        
"Saya akan berkirim surat kepada seluruh pemerintah kabupaten agar keberadaan PPL ini difungsikan di semua daerah," kata Amran saat menghadiri wisuda lulusan Program Diploman IV STPP Bogor, Rabu.
         
Menurut Amran, PPL adalah ujung tombak pertanian. Selain mendampingi petani, penyuluh juga dapat berwirausaha di sektor pertanian, tetapi tetap fokus di daerah binaannya.
        
"Penyuluh dapat menjadi penyerap gabah petani, usaha pertanian lainnya, tetapi tugas utama tetap mengedukasi petani, terutama dalam memanfaatkan teknologi," katanya.
        
Amran mengatakan, solusi swasembada pangan adalah mekanisasi. Ini menjadi tantangan bagi PPL lulusan STPP untuk dapat mengenalkan teknologi baru kepada para petani agar dapat diterapkan.
       
Menteri Pertanian secara khusus menghadiri acara wisuda lulusan Program Diploma IV STPP Bogor. Ia menyempatkan diri datang setelah berkegiatan di Jakarta.
        
Kedatangannya terbilang mendadak, karena tidak direncanakan sebelumnya. Amran tiba di STPP Bogor setelah acara wisuda selesai dilaksanakan. Namun, kedatangnnya disambut penuh semangat para wisudawan.
        
"Saya ingin menyemangati lulusan STPP ini agar setelah kembali ke daerahnya betul-betul menjalankan tugas membantu petani di lapangan," katanya.
        
Sebagai mantan PPL, lanjut Amran, banyak peluang dan kesempatan baik yang dapat dimanfaatkan oleh para penyuluh. Selain membantu petani, mendampingi dan mengedukasi. Juga dapat mengembang usaha di sektor pertanian.
        
"Tidak ada istilah PPL miskin, harus kreatif, merangkap penyulih dan jadi pengusaha itu tidak apa-apa, tapi sebaiknya fokus dulu ke swasembada, bekerja dengan baik. Penyuluh terbaik itu, dibuktikan dengan hasil petaninya," kata Amran.
        
Amran menambahkan, minat terhadap sektor pertanian semakin meningkat, terbukti tahun ini jumlah pelamar yang masuk STPP Bogor mencapai 2.003 orang, namun daya tampung masih terbatas hanya 200 orang.
        
"Kami (Kementan) meracang lagi apakah bisa tambah anggaran untuk menambah daya tampung," kata Amran.
        
Kepala STPP Bogor, Nazaruddin menambahkan, STPP meluluskan 42 wisudawan Program Diploma IV, terdiri dari 24 penyuluh pertanian dan 18 penyuluh peternakan. Mereka berasal dari sejumlah PNS di kabupaten.
        
"Sejak 2001 STPP lulusan dari jalur PNS sudah berkurang, sejak 2014 ini kami sudah menerima mahasiswa baru berasal dari anak petani, dan masyarakat umum," katanya.