Sip! Perusahaan Perkebunan Diminta Berdayakan Masyarakat Lokal Seruyan

id Disnakertrans Seruyan, Wiktor T Nyarang, Perusahaan Perkebunan

Sip! Perusahaan Perkebunan Diminta Berdayakan Masyarakat Lokal Seruyan

Ilustrasi - Logo Seruyan. (kesbangseruyan.blogspot.com)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah meminta perusahaan besar swasta perkebunan yang beroperasi di kabupaten tersebut untuk memberdayakan masyarakat lokal sebagai tenaga kerja.

"Pengisian lowongan kerja perusahaan hendaknya mengutamakan tenaga kerja lokal," kata Kepala Disnakertrans Seruyan, Wiktor T Nyarang di Kuala Pembuang, Sabtu.

Wiktor yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Seruyan ini mengatakan, untuk memberdayakan masyarakat lokal, rekrut tenaga kerja oleh perusahaan dapat dilakukan secara bertahap mulai dari pencari kerja yang berdomisili di sekitar perusahaan yang meliputi RT/RW, kelurahan, desa dan kecamatan.

"Kita nanti akan mendata berapa jumlah tenaga kerja lokal yang bisa ditampung perusahaan dan hasilnya akan dievaluasi, jika tidak memenuhi, maka kita akan surati dan menuntut komitmen dari perusahaan," katanya.

Ia mengakui, masalah minimnya keterampilan atau kemampuan seringkali menjadi alasan utama pihak perusahaan untuk tidak menerima masyarakat lokal sebagai tenaga kerja perusahaan.

"Padahal, masalah keahlian harusnya tidak menjadi masalah bagi perusahaan untuk merekrut tenaga kerja lokal, karena hal itu bisa disiasati dengan memberikan pembinaan kepada warga lokal agar mereka mampu memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan perusahaan," katanya.

Menurutnya, perekrutan tenaga kerja lokal ini penting agar kehadiran perusahaan terutama perusahaan perkebunan kelapa sawit yang banyak di Seruyan tidak dipandang semata-mata untuk mengeruk keuntungan, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat di wilayah operasional perusahaan.

Selama ini tidak sedikit warga lokal yang harus merasakan dampak buruk dari operasional perusahaan, seperti warga yang tinggal di sekitar perusahaan perkebunan banyak yang telah kehilangan mata pencariannya sebagai petani karena lahannya habis akibat perluasan lahan perkebunan.

"Dengan memprioritaskan tenaga kerja lokal setidaknya perusahaan ikut membantu program pemerintah daerah membuka lapangan pekerjaan dan menekan tingkat pengangguran," katanya.