DKPP Seruyan Minta DPRD Dukung Optimalisasi Lahan

id DKPP Seruyan, Sugian Noor, Optimalisasi Lahan

DKPP Seruyan Minta DPRD Dukung Optimalisasi Lahan

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Seruyan Sugian Noor. (Istimewa)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah meminta DPRD setempat mendukung program optimalisasi lahan pertanian yang rencananya dilakukan di sejumlah kecamatan.

"Diperlukan dukungan semua sektor untuk menjalankan program optimalisasi lahan terutama dari DPRD yang peduli dengan nasib rakyat kecil seperti petani," kata Kepala DKPP Seruyan, Sugian Noor di Kuala Pembuang, Rabu.

Dikatakan, DKPP rencananya akan mengajukan program optimalisasi lahan dengan cara cabut tunggul khusus untuk petani ladang yang berada di empat kecamatan, yakni Kecamatan Seruyan Hulu, Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan Batu Ampar dan Kecamatan Suling Tambun.

"Ini juga sebagai salah satu solusi bagi petani ladang yang kesulitan membuka lahan karena adanya larangan membakar lahan," katanya.

Untuk melakukan optimalisasi lahan melalui cabut tunggul di empat kecamatan tersebut, DKPP memerlukan paling tidak empat unit excavator mini serta kebutuhan pertanian lainnya seperti herbisida, handsprayer, bibit, pupuk, kapur, bahan bakar minyak dan insentif operator.

"Program ini akan kita ajukan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2017, dan kita berharap program ini nanti didukung oleh DPRD," katanya.

Sugian menyebutkan, dukungan yang diberikan para wakil rakyat dalam mendukung program pertanian, khususnya kepada petani ladang di daerah hulu Seruyan selama ini masih belum maksimal dan hanya sebatas dukungan moral.

"Dukungan yang diberikan selama ini belum dalam bentuk anggaran secara total sebagaimana yang dibutuhkan petani ladang," katanya.

Saat ini, sebagian besar petani ladang yang berada di daerah hulu Seruyan sangat kesulitan membuka lahan pertanian karena adanya larangan membakar lahan. Mereka terbiasa membuka atau membersihkan lahan dengan cara membakar karena dapat dilakukan dengan cepat dan biaya murah.

"Karena itu, kita menunggu dukungan dari DPRD yang pro rakyat untuk memberikan solusi pelarangan membakar lahan dalam mengolah lahan pertanian," katanya.