Kalteng Alami Deflasi 0,32 Persen Pada Agustus 2017

id BPS Kalteng, Hanif Yahya, Kalteng Alami Deflasi

Kalteng Alami Deflasi 0,32 Persen Pada Agustus 2017

Kepala BPS Kalteng, Hanif Yahya. (FOTO ANTARA Kalteng/Ronny NT)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Badan Pusat Statistik mencatat perkembangan indeks harga konsumen atau inflasi di Provinsi Kalimantan Tengah pada Agustus 2017 mengalami deflasi 0,32 persen dengan laju inflasi tahun kalender 2,85 persen dan laju inflasi tahun ke tahun sebesar 3,98 persen.

Terjadinya deflasi pada Agustus 2017 di provinsi ini hasil dari penggabungan Kota Palangka Raya yang mengalami inflasi 0,12 persen dan kota Sampit deflasi 1,09 persen, kata Kepala BPS Kalteng Hanif Yahya saat pres rilis di Palangka Raya, Senin.

"Inflasinya Kota Palangka Raya dipengaruhi kenaikan indeks harga dari 126,94 pada Juli 2017 menjadi 127,09 di Agustus 2017. Sedangkan di kota Sampit terjadi deflasi karena adanya penurunan indeks harga dari 131,62 di Juli 2017 menjadi 130,19 di Agustus 2017," bebernya.

Laju inflasi tahun kalender 2017 di Kota Palangka Raya tercatat 3,03 persen dengan laju inflasi tahun ke tahun sebesar 4,31 persen. Inflasi ini dipengaruhi meningkatnya indeks harga terutama kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,92 persen, bahan makanan 0,36 persen, kesehatan 0,334 persen, transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,09 persen, serta makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,01 persen.

Hanif mengatakan laju inflasi tahun kalender hingga Agustus 2017 didominasi lonjakan kenaikan indeks harga kelompok pengeluaran perumahan, air, gas dan bahan bakar 9,05 persen serta transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 3,309persen.

"Inflasi tahun ke tahun di Palangka Raya sebesar 4,31 persen juga didominasi pengaruh tingginya perubahan indeks harga seluruh kelompok pengeluaran rumah tangga, terutama perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 10,74 persen," bebernya.

Mengenai deflasi di Kota Sampit sebesar 1,09 persen dipengaruhi penurunan indeks harga pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 5,62 persen dan bahan makanan 0,80 persen. sementara itu, kenaikan indeks harga kelompok pengeluaran lainnya masing-masing di bawah 3,00 persen.

Kepala BPS Kalteng ini mengatakan sebagaimana halnya pada inflasi bulanan, laju inflasi tahun kalender di Kota Sampit sebesar 2,52 persen atau lebih tinggi dibandingkan Kota Palangka Raya sebesar 3,03 persen, dengan tingkat inflasi tahun ke tahun kota Sampit mencapai 3,41 persen.

"Laju inflasi tahun kalender didorong kenaikan indeks harga seluruh kelompok pengeluaran dibandingkan bulan sebelumnya. Di sisi lain, inflasi dari tahun ke tahun di Kota Sampit dipengaruhi kenaikan harga seluruh kelompok pengeluaran yang lebih rendah dibanding Palangka Raya," demikian Hanif.