Palangka Raya Kembangkan Tanaman Padi Lahan Gambut

id padi lahan gambut, wali kota palangka raya, riban satia

Palangka Raya Kembangkan Tanaman Padi Lahan Gambut

Wali Kota Palangka Raya Riban Satia, Wakil Wali Kota Palangka Raya Mofit Saptono Subagio, Petani Kalampangan Khamdi (tiga kanan) serta jajaran pemerintah kota saat memanen padi yang ditanam di lahan gambut di Kelurahan Kalampangan, Palangka Raya, Rab

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah sedang mengembangkan penanaman padi di lahan gambut guna mengataasi ketergantungan beras dari daerah lain.

"Saya merasa berada di perbatasan Kalsel dan Kalteng yang terkenal sebagai penghasil beras. Kalau begini, potensi untuk dikembangkan masyarakat luar biasa. Selain banyak bulirnya, kontur biji padinya juga padat dan berisi," kata Wali Kota Palangka Raya, Riban Satia di Palangka Raya, Rabu.

Pernyataan itu diungkapkan Riban disela peninjauan dan panen padi yang menjadi proyek uji coba pengembangan padi di lahan gambut di Kelurahan Kalampangan, Palangka Raya.

Uji coba itu sendiri dilakukan di lahan seluas 2.500 meter persegi (m2) dengan menggunakan bibit padi Impara tiga. Padi jenis ini dapat dipanen dengan usia 90-100 hari.

Dari hasil petik yang dilakukan BPS Palangka Raya di lokasi penanaman padi di lahan gambut itu dapat menghasilkan sekira tujuh ton gabah basah untuk satu hektar lahan.

"Untuk itu, saya mendorong petani di Kelurahan Kalampangan terus mengembangkan pertanian padi. Selain untuk mengurangi ketergantungan beras dari daerah lain, ini juga membuktikan bahwa lahan gambut dalam juga bisa ditanami padi dengan hasil yang memuaskan," katanya.

Selanjutnya Riban menginstruksikan seluruh penyuluh untuk mendata lahan yang memiliki kualifikasi mirip dengan lokasi uji coba tersebut.

"Sehingga pada 2018 kita inginkan Palangka Raya bisa memiliki 10 hektare lahan gambut yang ditanami padi. Apalagi BPTP Kalteng mendukung upaya ini," katanya.

Kepala BPTP Kalteng, FF Munir menerangkan bahwa bibit padi yang ditanam tersebut memang memiliki spesifikasi lebih tahan kondisi minim air dan tahan hama.

Pihaknya pun siap memberikan dukungan kembali jika nantinya pemerintah kota memerlukan bantuan untuk pengembangan padi di lahan gambut.

"Kami siap menyediakan bibit bahkan untuk lahan seluas 10 hektare itu. Tak hanya itu, jika memang diperlukan kami juga siap memanfaatkan teknologi pertanian kita untuk mempecepat proses tanam," katanya.

Sementara itu, Kamdi, selalu petani padi yang bertanggung jawab menerangkan kendala yang dihadapi ialah ketersediaan air.

"Perawatannya memang sedikit lebih dari padi biasa namun itu tidak menjadi kendala. Hanya saja ketersediaan air ini menjadi faktor utama keberhasilan padi di lahan gambut," katanya.

Untuk itu, dia berharap pemerintah kota dapat menyiapkan menara air untuk mengantisipasi kekeringan di lahan gambut terutama saat padi pada masa awal tanam.