Kebakaran di Sampit Rusak Kebun Warga

id kebakaran lahan, kotim, kebun, kebakaran rusak kebun warga, Kebakaran di Sampit Rusak Kebun Warga

Kebakaran di Sampit Rusak Kebun Warga

Kebakan lahan terjadi di beberapa lokasi di Sampit, Kamis (14/9/17), sehingga membuat tim gabungan harus bekerja keras memadamkannya. (Istimewa)

Sampit (Antara Kalteng) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menyatakan kebakaran di kabupaten itu mulai terjadi di kawasan perkebunan warga sehingga merusak dan menimbulkan kerugian.

"Kebakaran di lahan cadangan untuk sport center dan sekitarnya hari ini sekitar lima hektare. Sebagian kebakaran lahan juga menghanguskan kebun kelapa sawit dan sengon milik masyarakat," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotawaringin Timur, Sutoyo saat dikonfirmasi di Sampit, Kamis.

Kebakaran lahan mulai terjadi di Kotawaringin Timur. Sepekan terakhir kebakaran lahan beberapa kali terjadi di kawasan luar kota yakni Kecamatan Teluk Sampit dan Mentaya Hilir Selatan, namun Kamis ini kebakaran lahan mulai terjadi di kawasan dalam kota Sampit.

Sepanjang hari Kamis ini, kebakaran lahan terjadi di beberapa lokasi di Sampit, khususnya di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Di antaranya di Jalan Jenderal Sudirman km 2 dan km 6, Kapten Mulyono, Jalan Muhammad Hatta atau Lingkar Selatan.

Kebakaran lahan cukup besar terjadi di Jalan Jenderal Sudirman km 6. Lahan yang terbakar merupakan lahan yang dicadangkan untuk sport center. Namun kebakaran meluas hingga mengenai kebun kelapa sawit dan sengon milik masyarakat.

Sebagian besar anggota di posko gabungan dikerahkan ke lokasi-lokasi kebakaran, khususnya di kawasan sport center karena apinya cukup besar. Kebakaran di sejumlah titik yang terjadi pada waktu hampir bersamaan, membuat tim harus bekerja keras dengan membagi beberapa kelompok.

"Untuk kebakaran di Jalan Jenderal Sudirman km 2 Gang Gajah Mada, juga bisa dicapai melalui Jalan MT Haryono Barat. Tapi karena jaraknya jauh sekitar 200 hingga 300 meter dari sumber air, terpaksa menggunakan embung portabel dan mesin paralel supaya bisa ditangani," kata Sutoyo.

Tim gabungan di posko penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, terus bersiaga dan rutin berpatroli. Jika terjadi kebakaran lahan maka secepatnya dipadamkan agar tidak meluas, namun jika lokasinya sulit dijangkau melalui jalur darat maka terpaksa meminta bantuan tim dari Palangka Raya untuk memadamkan kebakaran dari udara dengan sistem bom air.

Sutoyo mengimbau masyarakat peduli dengan tidak membakar lahan. Saat ini intensitas hujan jauh berkurang sehingga tanah gambut sangat kering dan mudah terbakar serta sulit dipadamkan.