Guru Terpencil di Barito Utara Terima Tunjangan

id Dinas Pendidikan Barito Utara, Masdulhaq, Guru Terpencil

Guru Terpencil di Barito Utara Terima Tunjangan

Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara, Masdulhaq. (Istimewa)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Sebanyak 222 guru SD dan SMP yang bertugas di desa terpencil di di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah menerima tunjangan tahun 2017 yang dialokasikan pemerintah pusat sebesar Rp8,4 miliar.

"Para guru yang mendapat tunjangan daerah terpencil ini harus didukung dengan kinerja guru yang rajin dan disiplin, sebab mereka yang bertugas di daerah terpencil sangat diperhatikan pemerintah pusat dengan nilai tunjangan satu kali gaji pokok," kata Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara Masdulhaq di Muara Teweh, Jumat.

Menurut Masdulhaq, guru yang menerima tunjangan itu untuk tingkat SD sebanyak 197 orang dengan tunjangan yang dikeluarkan pemerintah senilai Rp1,8 miliar yang dicairkan per tiga bulan, sedangkan guru SMP ada 25 orang sebesar Rp221,2 juta.

Pencairan tunjangan tersebut saat ini masih dalam proses untuk Juli, Agustus dan September, dan pencairannya langsung masuk ke rekening guru masing-masing.

"Kita harapkan tunjangan untuk guru yang bertugas di daerah terpencil dapat membantu kehidupan mereka terutama yang berada di pedalaman," katanya.

Masdulhaq mengatakan setiap data desa tertinggal merupakan rekomendasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk kriteria sudah ditentukan oleh Kemanterian pusat dan sudah disetujui Bupati Barito Utara.

"Diantaranya desa sangat tertinggal, akses jalan sangat sulit dijangkau, listrik dan air dari perusahaan daerah air minum (PDAM) tidak ada dan lainnya," ujar Masdulhaq.

Guru yang mendapat tunjangan daerah terpencil itu di Kecamatan Gunung Purei ada empat sekolah, Gunung Timang ada tiga sekolah, Lahei sebanyak delapan sekolah, Lahei Barat empat sekolah, Montallat hanya dua sekolah, Teweh Baru tiga sekolah, Teweh Selatan empat sekolah, Teweh Tengah ada lima sekolah dan Kecamatan Teweh Timur mencapai delapan sekolah.