Komunitas Ontel Antar Wagub Pimpin Hari Perhubungan dan PMI

id wagub kalteng, hari perhubungan dam HUT PMI, komunitas ontel

Komunitas Ontel Antar Wagub Pimpin Hari Perhubungan dan PMI

Wagub Kalteng Ismail (sebelah kanan baju putih) sedang berbincang-bincang dengan Anggota KOSI Kalteng di ruang kerjanya, Senin pagi. (Foto Antara Kalteng/Jaya WM)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Belasan Komunitas Ontel Palangka Raya ikut mengantar Wakil Gubernur Kalimantan Tengah saat akan memimpin peringatan Hari Perhubungan Nasional dan Hari Ulang Tahun ke-72 Palang Merah Indonesia, Senin.

Mengantar ini sebagai bentuk dukungan kepada Wagub yang berkeinginan agar aparatur sipil negara (ASN) setidaknya sekali sebulan ke kantor menggunakan sepeda, kata Ketua Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSI) Kalteng Sunarto, di Palang Raya.

"Wagub Kalteng ini sangat sering ikut kegiatan-kegiatan KOSI atau organisasi sepeda ontel lainnya yang diadakan di provinsi ini maupun provinsi lain. Jadi, wacana bersepeda ke kantor karena paham betul manfaat bersepeda bagi kesehatan," kata Sunarto.

Wagub Kalteng membenarkan bahwa dirinya sedang berupaya agar ke Kantor menggunakan Sepeda setidaknya sekali dalam sebulan. Namun upaya tersebut tidak hanya bagi ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov), melainkan juga seluruh masyarakat Kalteng.

Dia mengatakan bersepeda tidak hanya membuat sehat jiwa dan raga, tapi juga dapat mengurangi polusi udara serta penggunaan bahan bakar minyak dari kendaraan sekaligus meningkatkan semangat masyarakat untuk rajin berolahraga.

"Menggunakan sepeda ke kantor ya tidak harus jenis ontel, jenis apa saja boleh. Terpenting itu, bagaimana agar masyarakat mau berolahraga, dengan memulai menggunakan sepeda ke kantor. Terima kasih dukungan dari KOSI Kalteng ini," kata Ismail.

Mengenai telah lamanya menggunakan sepeda ontel serta bergabung bahkan menjadi Pelindung KOSI Kalteng, mantan Anggota DPRD Kalteng dan Anggota DPD RI periode 2014-2015 itu karena identik dengan sejarah Indonesia.

Dia mengatakan menggunakan ontel bukan saja melestarikan sejarah namun juga meningkatkan persaudaraan sesama anak bangsa tanpa mempermasalahkan latarbelakang suku, agama ataupun golongan.

"Pecinta ontel sekarang ini bukan hanya orang-orang yang berumur 50 tahun ke atas, tapi juga remaja dan dewasa. Jumlah pecinta ontel di Kalteng ini mencapai 500 orang lebih yang tersebar di seluruh Kalteng," demikian Ismail.