Sampit (Antara Kalteng) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah, melakukan sosialisasi mengingatkan masyarakat Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, mewaspadai ancaman buaya di Sungai Mentaya.
"Tadi kami menemui motoris kelotok dan masyarakat yang sedang beraktivitas di pinggir sungai. Kami mengingatkan mereka untuk waspada terhadap ancaman munculnya buaya," kata Muriansyah, Komandan Pos Jaga BKSDA di Sampit, Selasa.
Tim BKSDA turun setelah beredar berita terkait makin seringnya muncul buaya di Sungai Mentaya. Masyarakat waswas karena selama ini buaya hanya sering muncul di kawasan muara, namun kini mulai muncul di perairan dekat permukiman di kawasan Kota Sampit.
Belum lama ini, beberapa motoris kelotok melihat kemunculan buaya di perairan dekat kawasan Mentaya Seberang. Dari bentuk kepalanya, buaya tersebut diduga jenis buaya muara atau sering disebut buaya kodok karena bentuk kepalanya mirip kepala kodok.
Muriansyah dan beberapa anggotanya mengecek kebenaran kabar ini. Mereka mencari motoris yang kabarnya melihat langsung munculnya buaya di perairan kawasan Mentaya Seberang.
"Ternyata benar. Ada motoris bernama Ahmad Kursani yang memang melihat buaya itu muncul. Sekitar dua minggu lalu, beliau melihat buaya dengan panjang antara tiga sampai empat meter," kata Muriansyah.
Dengan fakta itu, Muriansyah mengimbau seluruh masyarakat makin waspada saat beraktivitas di sungai. Buaya bisa menyerang warga, apalagi jika sedang kelaparan.
Selama ini buaya sering muncul di perairan kawasan Mentaya Hilir Selatan dan sekitarnya, khususnya di sekitar Pulau Lepeh, yakni pulau kecil di tengah Sungai Mentaya yang diduga menjadi habitat buaya karena buaya sering terlihat berjemur di kawasan itu.
Kemunculan buaya di kawasan permukiman diduga dampak habitat aslinya yang semakin rusak. Akibatnya, buaya mencari tempat-tempat lain untuk mendapatkan makanan.
Serangan buaya memang masih menjadi ancaman bagi masyarakat yang beraktivitas di Sungai Mentaya. Beberapa tahun terakhir, hampir tiap tahun ada saja warga yang diterkam buaya. Sebagian korbannya meninggal dunia, bahkan ada yang jenazahnya tidak ditemukan lagi.
Untuk mencegah jatuh korban jiwa akibat terkaman buaya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam memasang pengumuman peringatan waspada ancaman buaya di sejumlah lokasi bantaran sungai. Populasi buaya di Sungai Mentaya yang diperkirakan masih cukup banyak, harus diwaspadai oleh seluruh masyarakat.
Berita Terkait
Wabup Kotim kecam tindakan asusila terhadap dua anak kandung
Jumat, 19 April 2024 21:14 Wib
DPRD minta Pemkab Kotim dampingi korban asusila di bawah umur
Jumat, 19 April 2024 19:29 Wib
Perbaikan jalan Tanjung Jariangau-Bawan-Kuala Kuayan tetap berlanjut
Jumat, 19 April 2024 16:03 Wib
Disbudpar Kotim siap suguhkan kemeriahan di Festival Budaya Habaring Hurung
Jumat, 19 April 2024 15:49 Wib
Penumpang bus arus balik Lebaran di Sampit naik tipis
Jumat, 19 April 2024 7:14 Wib
Pemkab Kotim optimalkan normalisasi sungai atasi banjir di Sampit
Jumat, 19 April 2024 6:31 Wib
BKSDA Sampit pantau orang utan menyasar ke kawasan bandara
Jumat, 19 April 2024 5:42 Wib
KPU Kotim tetapkan minimal dukungan calon perseorangan Pilkada 25.807 orang
Jumat, 19 April 2024 5:37 Wib