Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, meminta perusahaan besar membantu pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
"Senin depan kami akan mengumpulkan perusahaan perkebunan, pertambangan, perbankan dan lainnya. Kami meminta bantuan mereka untuk pengadaan peralatan pemadam jinjing, khususnya di desa-desa," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur, Halikinnor di Sampit, Rabu.
Halikinnor yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur, mengatakan saat ini potensi kebakaran lahan masih cukup tinggi.
Hal itu pulalah yang menjadi dasar pemerintah kabupaten memperpanjang status siaga darurat bencana asap selama satu bulan hingga 21 Oktober nanti.
Hasil evaluasi, sebanyak 38 kali kebakaran lahan yang terjadi sejak awal Agustus lalu, sebagian besar lokasinya jauh dari jalan umum sehingga hanya mengandalkan mesin jinjing pemadam kebakaran karena mobil kebakaran tidak bisa mencapai lokasi.
Bahkan beberapa kebakaran harus dipadamkan dari udara dengan bom air menggunakan helikopter karena lokasinya tidak bisa dijangkau melalui jalan darat dan sungai.
Halikinnor berharap perusahaan besar bisa berkontribusi lebih besar lagi membantu pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Selama ini ada beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit yang dengan serius membantu, namun banyak pula perusahaan yang perlu diminta kesadarannya untuk membantu pemerintah daerah.
"Kotawaringin Timur sudah memiliki Forum CSR (corporate social responsibility). Melalui forum ini kami berharap perusahaan bisa lebih berperan membantu menangani masalah-masalah yang sedang dihadapi daerah," kata Halikinnor.
Semua pihak diminta peduli membantu penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Jangan sampai bencana kabut asap seperti tahun 2015 lalu terulang karena dampaknya akan dirasakan dan mengganggu masyarakat luas.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Sutoyo mengatakan, peralatan pemadam kebakaran yang dimiliki pemerintah daerah cukup terbatas. Tidak hanya di tingkat kecamatan dan desa, posko di tingkat kabupaten pun masih membutuhkan dukungan peralatan.
"Semoga ke depan ada penambahan peralatan karena yang ada saat ini sangat terbatas. Yang kita hadapi ini kebakaran lahan gambut yang tidak mudah dipadamkan. Harus beberapa kali pemadaman baru bisa padam. Banyak selang pompa pemadam yang bocor akibat terkena api dan benda lain saat memadamkan kebakaran," kata Sutoyo.
Sutoyo yang selalu siaga di posko, mengatakan selama ini personel posko selalu siaga secara bergantian, tidak terkecuali saat hari libur.
Saat kebakaran marak, pemadaman terkadang dilakukan hingga malam hari, bahkan tidak jarang petugas yang seharusnya giliran libur, terpaksa diperbantukan untuk memadamkan kebakaran.
Berita Terkait
Disdik telusuri video pornografi diduga pelajar Kotim
Minggu, 5 Mei 2024 16:53 Wib
PT Globalindo Alam Perkasa bergerak cepat membantu korban banjir di Kotim
Minggu, 5 Mei 2024 15:24 Wib
BMKG Kotim minta masyarakat waspadai fenomena bulan perigee terhadap banjir
Minggu, 5 Mei 2024 7:17 Wib
Gebyar Talenta Spensa, ratusan pelajar unjuk bakat dan keterampilan
Minggu, 5 Mei 2024 7:05 Wib
Pemkab Kotim optimalkan persiapan pembentukan BNNK
Jumat, 3 Mei 2024 20:24 Wib
Dinkes Kotim kerahkan posko keliling bantu korban banjir
Jumat, 3 Mei 2024 20:16 Wib
Wabup Kotim: Status tanggap darurat untuk optimalkan penanganan banjir
Jumat, 3 Mei 2024 17:58 Wib
Bupati Kotim temukan drainase yang ditutup warga
Jumat, 3 Mei 2024 16:53 Wib