Realisasi Pendapatan Pemda Kalteng Triwulan II Turun 7,01 Persen, Kenapa?

id PAD kalteng, pendapatan daerah kalteng,

Realisasi Pendapatan Pemda Kalteng Triwulan II Turun 7,01 Persen, Kenapa?

Ilustrasi (Istimewa)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Bank Indonesia mencatat realisasi pendapatan pemerintah daerah di Kalimantan Tengah mengalami penurunan sebesar 7,01 persen pada triwulan II tahun 2017 dibandingkan periode yang sama tahun 2016 (year on year).

"Turunnya pendapatan daerah itu disebabkan oleh turunnya komponen retribusi daerah dan dana bagi hasil pajak serta dana penyesuaian," kata Kepala Perwakilan BI Kalteng Wuryanto di Palangka Raya, Jumat.

Dia mengatakan, rendahnya kesadaran masyarakat dalam membayar retribusi menjadi faktor tidak tercapainya komponen retribusi daerah pada triwulan II tahun 2017.

Jadi, total realisasi pendapatan Pemda di Kalteng hingga triwulan II tahun 2017 ini baru mencapai Rp9,62 triliun.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih menjadi komponen dengan pertumbuhan tertinggi pada triwulan II tahun 2017. Namun, pertumbuhan PAD itu tidak dapat mengimbangi komponen retribusi daerah, dana bagi hasil dan dana penyesuaian, sehingga realisasi pendapatan Pemda di Kalteng secara total tetap mengalami penurunan.

Realisasi PAD triwulan II 2017 tumbuh sebesar 20,49 persen year on year, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh positif sebesar 5,73 persen. Di sisi lain, pendapatan transfer triwulan II tercatat masih tumbuh sebesar 1,78 persen, menurun dibandingkan dengan pertumbuhan di triwulan sebelumnya sebesar 7,51 persen.

"Pendapatan transfer pada triwulan II 2017 mendominasi realisasi pendapatan Pemda di Kalteng dengan pangsa pasar mencapai 87,59 persen. Selanjutnya PAD dan pendapatan lain-lain menyusul dengan pangsa masing-masing sebesar 10,04 persen, dan 2,37 persen terhadap total pendapatan daerah di Kalteng," beber Wuryanto.

Belanja Pemda triwulan II 2017 terkontraksi sebesar 14,96 persen, atau menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,78 persen. Total realisasi belanja daerah pada triwulan II mencapai Rp6,534 triliun. Seluruh komponen belanja daerah di Kalteng tercatat masih berada dalam kondisi penurunan pada triwulan laporan.

Sementara untuk belanja modal triwulan II 2017 tumbuh sebesar 5,56 persen, menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,32 persen. Keterbatasan fiskal yang terjadi mendorong pemerintah daerah lebih selektif dalam penggunaan anggaran dengan mengurangi komponen peralatan dan mesin.

"Meski melambat, belanja nonmodal Kalteng pada triwulan II 2017 masih dapat tumbuh positif sebesar 8,53 persen. Belanja non modal masih menjadi komponen belanja daerah dengan pangsa terbesar pada triwulan II tahun 2017," kata Wuryanto.

Belanja non modal Kalteng pada triwulan II 2017 memiliki pangsa mencapai 79,77 persen. Pangsa belanja non modal terhadap total belanja pemerintah provinsi Klateng menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 87,07 persen.

"Di sisi lain, belanja modal menyusul dengan pangsa pasar 20,23 persen terhadap total belanja daerah Kalteng triwulan II tahun 2017," demikian Wuryanto.