RSUD Kuala Pembuang Butuh Bangsal Jiwa

id RSUD Kuala Pembuang Ali Wardhana, Bangsal Jiwa

RSUD Kuala Pembuang Butuh Bangsal Jiwa

Ilustrasi - Bangsal Jiwa. (tutinonka.wordpress.com)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Rumah Sakit Umum Daerah Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah membutuhkan bangsal khusus untuk merawat pasien penderita gangguan jiwa seiring meningkatnya pasien sakit jiwa di rumah sakit tersebut.

"Pasien gangguan jiwa cukup banyak, karena itu kita sangat memerlukan bangsal jiwa," kata Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RSUD Kuala Pembuang Ali Wardhana di Kuala Pembuang, Rabu.

Ia mengatakan, selama ini untuk merawat pasien yang diduga mengalami gangguan jiwa atau pasien khusus, mereka terpaksa menggunakan bangsal yang ada RSUD Kuala Pembuang.

"Karena belum ada bangsal jiwa terpaksa kita menggunakan bangsal yang ada saja," katanya.

Ali yang sebelumnya bertugas di RSUD Hanau Seruyan menjelaskan, idealnya perawatan pasien sakit jiwa harus dibedakan dengan pasien umum lainnya. Apabila dirawat dalam satu bangsal maka dikhawatirkan pasien sakit jiwa akan mengganggu pasien lain karena perilakunya yang tidak terduga.

"Kita sudah pernah menerima keluhan dari pasien umum mengenai perilaku pasien sakit jiwa yang dititipkan ke bangsal umum," katanya.

Ia menambahkan, selain perawatannya yang khusus, bangsal khusus merawat pasien jiwa juga didesain berbeda dengan lokasi agak jauh dari ruang lain serta dilengkapi ruang isolasi dan taman di sekitar bangsal untuk refreshing dan terapi kelompok.

"Kemudian di bangsal itu juga harus ada perawat dan petugas khusus pengamanan yang bisa menangani pasien jiwa," katanya.

Menurutnya, agar dapat menangani pasien jiwa secara intensif, RSUD Kuala Pembuang paling tidak memerlukan satu bangsal yang dapat menampung 10 pasien laki-laki dan 10 pasien perempuan dilengkapi satu ruang isolasi serta taman kecil.

"Selama dua bulan terakhir, pasien jiwa kita cukup banyak, yakni mencapai 70 orang. Namun karena terbatasnya fasilitas, tidak semua pasien dapat dirawat, dan untuk kasus gangguan jiwa berat juga terpaksa kita rujuk ke rumah sakit lain," katanya.