ASN Kotim Bantu Beli 5kg Beras Lokal

id ASN Kotim, Bupati Kotawaringin Timur, Supian Hadi, ASN Kotim Diminta Beli 5kg Beras Lokal

ASN Kotim Bantu Beli 5kg Beras Lokal

Bupati Kotim H Supian Hadi. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, H Supian Hadi meminta aparatur sipil negara (ASN) setempat membantu petani dengan membeli beras lokal minimal lima kilogram setiap bulan.

"Saya membuat kebijakan dengan mengimbau ASN di seluruh satuan organisasi perangkat daerah Kotawaringin Timur untuk membeli beras lokal, per orang lima kilogram. Kita sama-sama membantu petani agar bisa sejahtera," kata Supian Hadi di Sampit, Senin.

Supian menilai, tidak memberatkan bagi ASN jika hanya membeli lima kilogram beras lokal dengan harga Rp55.000 setiap bulannya. Selain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi karena kualitas beras lokal juga sangat bagus, kebijakan itu merupakan langkah nyata untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

Tahun 2010 lalu Kotawaringin Timur kekurangan 36.000 ton beras sehingga pemerintah daerah gencar mendorong dan membantu petani meningkatkan produksi beras. Hasilnya, tahun 2015 lalu kabupaten ini sudah mampu surplus hampir 4.000 ton.

Tercapainya surplus beras menjadi kebanggaan bagi pemerintah daerah. Namun di satu sisi, melimpahnya cadangan membuat harga gabah turun. Perlu langkah nyata untuk membantu menyerap hasil panen petani lokal sehingga harga tetap stabil.

"Alhamdulillah tetap berjalan dan saya minta ASN membantu membeli beras lokal dengan ikhlas dan tanpa merasa terpaksa. Sebaliknya, petani juga harus memberikan kualitas terbaik sehingga konsumen ketagihan," ujar Supian.

Sementara itu, Pemuda Tani Kabupaten Kotawaringin Timur, makin gencar membantu memasarkan beras lokal untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani lokal. Mereka menjual beras jenis siam epang cap "Jelawat" dengan menawarkannya ke kantor-kantor pemerintah dan swasta.

"Sebelumnya upaya kami memang sempat tersendat karena keterbatasan modal. Kini kami bekerjasama berkelanjutan dengan kelompok tani di Desa Parebok dan Lempuyang Kecamatan Teluk Sampit untuk memasok beras secara rutin," kata Ketua Pemuda Tani Kotawaringin Timur, Abdur Rasid.

Selama ini gabah petani dibeli oleh tengkulak, namun harganya dinilai belum menguntungkan petani. Pemuda Tani membeli gabah dari petani dengan harga lebih tinggi yakni Rp5.000 / kg karena dinilai sudah menguntungkan petani.

Setelah gabah digiling menjadi beras dan dibuat kemasan yang menarik, Pemuda Tani menjual beras kemasan cap "Jelawat" dengan harga Rp11.000 /kg atau Rp55.000 untuk kemasan isi lima kilogram. Saat ini petani setempat juga menanam padi lokal jenis "batang gadis" seluas 70 hektare yang menghasilkan nasi pulen seperti halnya beras yang didatangkan dari Jawa.

Rasid mengatakan, saat ini sebagian ASN masih enggan membeli beras lokal. Dia berharap masyarakat dan ASN membantu membeli beras lokal karena tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan petani lokal yang dampaknya membantu pengentasan kemiskinan.

"Kami sudah bertemu Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah, kepala Dinas Pertanian dan pejabat lainnya, mereka mendukung program ini diteruskan. Sesuai arahan bupati, kami juga menyurati perusahaan besar swasta untuk membantu membeli beras hasil panen petani lokal. Ini langkah nyata jika benar-benar ingin membantu petani lokal," kata Rasid.

Rasid menambahkan, potensi pertanian di Kotawaringin Timur sangat besar jika dikembangkan. Namun selain saat masa tanam, bantuan yang sangat dibutuhkan petani adalah saat pascapanen, khususnya pemasaran agar seluruh hasil panen bisa terserap maksimal.