Bupati Barito Utara Minta Listrik Desa Direalisasikan

id Bupati Barito Utara, Nadalsyah, Listrik Desa

Bupati Barito Utara Minta Listrik Desa Direalisasikan

Bupati Barito Utara Nadalsyah meluncurkan listrik desa dari jaringan PLTMG di Desa Sikui Kecamatan Teweh Baru, Jumat. (Foto Kominfo dan Persandian Barut)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Bupati Barito Utara, Kalimantan Tengah, Nadalsyah meminta PLN Muara Teweh segera merealisasikan listrik untuk masyarakat desa.

Ia meminta PLN segera memasang tiang dan kabel listrik dari Desa Sikui, Kecamatan Teweh Selatan sampai Desa Kandui, Kecamatan Gunung Timang agar masyarakat di daerah itu bisa segera menikmati listrik.

"Ini merupakan hajat hidup orang banyak. Saya sering mendapat SMS dan permohonan langsung dari masyarakat supaya desa atau wilayah mereka teraliri listrik," kata Bupati Nadalsyah saat melakukan kunjungan kerja ke Kandui, Senin.

Dalam kunjungan itu Bupati Nadalsyah didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Fery Kusmiadi, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian M Iman Topik, dan Kabid Bina Marga Dinas PUPR Zainudin.

Bupati disambut Camat Gunung Timang Syahmiluddin A Surapati dan Supervisor Teknis PLN Rayon Muara Teweh.

"Saya harapkan pada bulan Desember mendatang 16 desa di wilayah Kecamatan Gunung Timang bisa teraliri listrik dan bisa menyala selama 24 jam dari PLN. Untuk itu kami mohon dukungan dari pihak PLN untuk bersama membantu kegiatan ini," katanya.

Nadalsyah terus berupaya agar semua desa di daerah setempat yang belum menikmati aliran listrik dari PLN mendapat penerangan listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) yang bersumber dari gas Blok Bangkanai di Desa Karendan, Kecamatan Lahei.

Wilayah Barito Utara merupakan ring 1 (daerah penghasil gas untuk PLTMG) yang semestinya menjadi prioritas untuk pemasangan jaringan listrik sehingga semua masyarakat desa dapat menikmati adanya penerangan listrik, katanya.

"Saya tidak ingin nantinya ada desa-desa yang tak teraliri listrik. Apabila ada desa di ring I ini sampai tidak teraliri listrik dikhawatirkan akan terjadi kecemburuan sosial. Maka dari itu, saya berupaya memperjuangkan agar desa-desa di daerah ini semua dapat teraliri listrik," kata Nadalsyah.

Camat Gunung Timang Syahmiludin mengatakan bahwa untuk Desa Kandui sendiri listrik bisa menyala dalam satu hari hanya selama 12 jam dengan menggunakan mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Kandui.

"Saat ini masih menggunakan mesin diesel dan belum menggunakan tenaga listrik dari PLTN Bangkanai. Diharapkan melalui operasional PLTD di Desa Kandui ini, listrik yang sebelumnya hanya menyala 12 jam menjadi 24 jam," kata Syahmiludin.