Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, mendorong masyarakatnya memanfaatkan lahan untuk dijadikan tambak udang karena hasilnya sangat menguntungkan.
"Pengembangan budidaya tambak untuk komoditi udang memiliki pangsa pasar yang bagus di dunia. Lahan potensial kita masih luas dan sangat bagus untuk dijadikan tambak udang," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit, Senin.
Supian mengatakan, perairan Kotawaringin Timur cukup bagus untuk budidaya udang. Supian melihat langsung keberhasilan budidaya udang saat dia menghadiri panen udang di kawasan Minapolitan Desa Lempuyang Kecamatan Teluk Sampit, Minggu (8/10).
Tambak udang tersebut milik kelompok tani Mekar Abadi diketuai H Saban yang merupakan kelompok binaan Dinas Perikanan Kabupaten Kotawaringin Timur. Pembudidaya udang di Desa Lempuyang sudah dua kali panen selama 2017 ini dengan rata-rata padat tebar untuk setiap hektare sekitar 100.000 ekor dan telah mencapai produksi 600 kg dengan ukuran udang 30 sampai 40 ekor per kilogram.
Saat ini lahan yang siap digunakan untuk tambak di Kecamatan Teluk Sampit, khususnya di Desa Lempuyang mencapai 661,2 hektare. Lahan itu termasuk yang statusnya dalam kawasan hutan lindung dan telah diusulkan kepada Tim Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah untuk dikukuhkan menjadi areal kawasan perikanan.
Dari total luasan tambak yang ada di Desa Lempuyang, lahan yang telah dimanfaatkan oleh kelompok pembudidaya tambak adalah seluas 66 hektare. Ini terbilang rendah karena potensi yang ada di areal pemanfaatan lainnya mencapai 1.720 hektare dan sangat potensial untuk pengembangan tambak udang.
Jumlah produksi tambak pada 2016 hanya 149 ton dan diharapkan tahun ini bisa meningkat. Supian mendorong masyarakat meningkatkan produksi udang, apalagi berbagai jenis bantuan diberikan untuk kemudahan penambak.
"Kami berharap dengan adanya panen tambak udang seluas 10 hektare di Desa Lempuyang itu menjadi momentum bagi semua pihak untuk mendukung peningkatan sektor perikanan, khususnya di kawasan minapolitan sehingga memberi andil terhadap ketahanan pangan nasional," harap Supian.
Saat ini tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam usaha perikanan budidaya adalah minimnya penguasaan teknologi, terbatasnya jalan dan jembatan akses produksi dan keterbatasan bibit. Masyarakat juga memerlukan pendampingan modal untuk pengembangan usaha tambak dari pola tradisional menuju industrialisasi.
Menurut Supian, dibutuhkan pelaksanaan revitalisasi saluran irigasi tambak yang mengalami penurunan fungsi karena sudah rusak akibat kondisi alam dan pemeliharaan yang kurang maksimal. Irigasi yang berkualitas diharapkan berdampak pada meningkatnya produksi udang di Kotawaringin Timur.
Saat ini permintaan udang cukup tinggi namun produksi masih terbatas sehingga sebagian masih didatangkan dari luar Kotawaringin Timur. Untuk itulah pemerintah daerah mendorong peningkatan produksi udang dengan harapan bisa berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Berita Terkait
BNNP Kalteng berupaya wujudkan Perusahaan Bersinar di Kotim
Kamis, 25 April 2024 13:28 Wib
KPU Kotim rekrut 85 PPK dan 555 PPS Pilkada 2024
Rabu, 24 April 2024 20:36 Wib
Branding Kotim Bersinar ajak masyarakat hindari penyalahgunaan narkoba
Rabu, 24 April 2024 18:37 Wib
Dishub Kotim gerak cepat perbaiki PJU terbakar
Rabu, 24 April 2024 17:52 Wib
Legislator dukung upaya percepatan pemerataan distribusi migas di Kotim
Rabu, 24 April 2024 14:17 Wib
Kotim melestarikan kuliner tradisional lewat lomba malamang
Rabu, 24 April 2024 6:59 Wib
Pabrik pakan ikan Kotim siap sediakan produk dengan harga terjangkau
Selasa, 23 April 2024 23:01 Wib
Wabup Kotim kunjungi warga telantar di rumah singgah
Selasa, 23 April 2024 21:06 Wib