Sepuluh SOPD Kotim Belum Capai Target PAD, Kenapa?

id wabup kotim, hm taufiq mukri, PAD

Sepuluh SOPD Kotim Belum Capai Target PAD, Kenapa?

Wakil Bupati Kotawaringin Timur HM Taufiq Mukri. (Istimewa)

Sampit, Kalteng, 12/10 (Antara) - Sepuluh satuan organisasi perangkat daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, belum mampu mencapai target pendapatan asli daerah yang telah ditetapkan.

"Kendala dalam pencapaian target pendapatan asli daerah ini adalah belum disahkannya peraturan daerah tentang pajak dan retribusi daerah, dihentikannya peraturan bupati terkait sumbangan pihak ketiga serta kondisi peralatan yang dimiliki sebagian besar sudah tua dan tidak dapat diusahakan lagi," kata Wakil Bupati HM Taufiq Mukri di Sampit, Kamis.

Taufik menyebutkan, sampai akhir triwulan III tahun 2017, ada beberapa satuan organisasi perangkat daerah yang belum mencapai target pendapatan. Di antaranya Dinas Kesehatan, RSUD dr Murjani Sampit, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Sekretariat Daerah, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, Dinas Perikanan, Dinas Pertanian serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian.

Saat ini masih ada regulasi yang belum mendukung sehingga penarikan retribusi daerah dan pajak belum optimal. Sementara itu, penyewaan alat-alat berat di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang juga tidak maksimal karena banyak peralatan yang sudah tua.

"Meski begitu kami akan terus berupaya dan tetap optimistis hingga akhir Desember 2017 nanti, satuan organisasi perangkat daerah pemungut akan dapat memenuhi target yang telah ditetapkan," harap Taufiq.

Taufik juga menyebutkan saat ini sudah ada beberapa satuan organisasi perangkat daerah yang mampu mencapai target pendapatan yang telah ditetapkan. Di antaranya Dinas Pendidikan, Akademi Keperawatan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Badan Pengelola Pendapatan Daerah dan lainnya.

Sementara itu, Dinas Perikanan berusaha menggenjot pendapatan asli daerah dari pengelolaan Balai Benih Ikan (BBI) karena potensinya cukup besar untuk berkontribusi. Sempat vakum tujuh bulan, kini balai benih kembali dioptimalkan untuk membantu mendongkrak pendapatan asli daerah.

Kotawaringin Timur memiliki balai benih ikan terletak di Desa Bagendang Kecamatan Mentaya Hilir Utara. Sayangnya, pengelolaan balai benih itu belum maksimal padahal permintaan cukup tinggi.

Dinas Perikanan sudah melakukan perombakan petugas di balai benih dengan harapan kinerjanya bisa lebih meningkat. Heriyanto yakin Balai Benih Ikan bisa berkontribusi terhadap pendapatan daerah.

"Mudah-mudahan Desember nanti bisa mencapai target sekitar Rp110 juta. Pengecer sudah meminta tapi BBI belum sanggup. Artinya peluangnya besar. Dulu sarananya kurang, sekarang sudah dilengkapi supaya bisa ditingkatkan," kata Kepala Dinas Perikanan Kotawaringin Timur, Heriyanto.

Kebutuhan benih ikan di Kotawaringin Timur sangat tinggi karena masyarakat makin berminat membudidayakan ikan. Hal itu tidak terlepas dari tingginya kebutuhan ikan di kabupaten ini dan sementara sebagian dipasok dari kabupaten tetangga.