Wabup Lamandau Minta Pemerintah Pusat Segera Perbaiki Jalan Trans Kalimantan

id Wakil Bupati Lamandau, Sugiyarto, Jalan Trans Kalimantan

Wabup Lamandau Minta Pemerintah Pusat Segera Perbaiki Jalan Trans Kalimantan

alat berat dikerahkan untuk memperbaiki ruas jalan trans Kalimantan poros Selatan yang terputus akibat tergerusnya gorong-gorong dibawa air, Nanga Bulik, Kemarin. (Foto Antara Kalteng/Fuad Siddiq)

Nanga Bulik (Antara Kalteng) - Wakil Bupati Lamandau, Kalimantan Tengah, Sugiyarto meminta Pemerintah Pusat segera memperbaiki ruas jalan trans-Kalimantan Poros Selatan yang menghubungkan Kalimantan Tengah dengan Kalimantan Barat yang terputus akibat gorong-gorong larut diterjang arus air.

Terputusnya arus trans-Kalimantan tepatnya di km33 Kabupaten Lamandau tersebut telah disampaikan dan diminta segera diperbaiki ke Balai Besar Kementerian Pekerjaan Umum wilayah Kalteng, kata Sugiyarto di Nanga Bulik, Jumat.

"Sekarang ini jalan itu memang sudah bisa dilalui kendaraan dari Kalteng ataupun Kalbar. Tapi penangananya darurat dan bersifat sementara. Kita berharap segera diperbaiki Pusat lah," tambahnya.

Selain meminta segera ditangani, Pemkab Lamandau juga menyarankan agar titik-titik ruas Trans Kalimantan poros Selatan masih menggunakan gorong-gorong agar diganti menjadi jembatan yang mampu menahan derasnya air serta akan bertahan lama.

Sugiyarto mengatakan apabila masih menggunakan gorong-gorong, dikhawatirkan ruas trans Kalimantan tersebut akan kembali terputus sebab sekarang ini kondisi cuaca di Provinsi Kalteng relatif tidak stabil bahkan sering hujan deras.

"Sekarang ini ruas Trans Kalimantan sudah banyak di lalui masyarakat Kalteng maupun Kalbar. Jadi, kualitas dan ketahanannya perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan korban jiwa di kemudian hari," kata Sugiyarto.

Selasa (10/10) malam, satu buah box curlvert atau gorong-gorong yang ada di ruas jalan Trans Kalimantan Poros Selatan, tepatnya di Km 33 kabupaten Lamandau larut karena diterjang keras oleh arus air sehingga berdampak pada akses lintas provinsi Kalteng-Kalbar sempat terputus.

Pada saat kejadian larutnya gorong-gorong tersebut, ada satu unit dump truck bermuatan buah kelapa sawit sempat terperosok dan harus menunggu alat berat untuk mengeluarkannya.