Waduh! Demam Berdarah Kembali Mengancam Masyarakat Sampit

id dinkes kotim, dr Faisal Novendra Cahyanto, Demam Berdarah

Waduh! Demam Berdarah Kembali Mengancam Masyarakat Sampit

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dr Faisal Novendra Cahyanto. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, meminta masyarakat setempat meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit mematikan, demam berdarah dengue (DBD) yang kembali mengancam, khususnya di Kota Sampit.

"Langkah pencegahan harus dilakukan yaitu dengan cara memberantas sarang nyamuk. Itu bisa dilakukan dengan membersihkan, menguras, mengubur dan menutup tempat-tempat yang berpotensi menjadi wadah nyamuk berkembang biak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dr Faisal Novendra Cahyanto di Sampit, Minggu.

Secara umum, saat ini kasus demam berdarah dengue di Kotawaringin Timur cukup rendah. Namun masyarakat harus waspada karena belum lama ini, penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu kembali merenggut korban jiwa.

Seorang anak berusia lima tahun bernama Ayunda Dewi Maharani, warga Jalan Sawit Raya Nomor 49 Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, meninggal dunia di RSUD dr Murjani Sampit pada 4 Oktober lalu. Bocah malang tersebut sempat dirawat satu hari, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan akibat penyakit demam berdarah dengue yang sudah parah.

Faisal mengatakan, pasien tersebut dibawa ke rumah sakit sudah dalam kondisi dengue shock syndrom (DSS). Dalam kondisi ini, pasien sudah kritis sehingga peluang kesembuhannya makin kecil.

Untuk mencegah jatuhnya korban jiwa, Faisal mengimbau masyarakat untuk tidak menganggap sepele penyakit demam berdarah. Jika ada anggota keluarga yang terserang demam tinggi, apalagi lebih dari tiga hari maka disarankan segera dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit untuk diperiksa secara teliti penyakitnya dan ditangani secara intensif.

Makin cepat membawa penderita demam berdarah dengue berobat, maka makin besar peluang untuk menyelamatkannya. Namun langkah yang jauh lebih penting adalah melakukan pencegahan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan.

Faisal mendukung digalakkannya gotong royong atau kerja bakti membersihkan lingkungan, terlebih di kawasan yang termasuk kategori endemis demam berdarah dengue. Kegiatan tersebut diharapkan efektif memberantas sarang dan jentik nyamuk sehingga nyamuk tidak bisa berkembang biak.

"Bubuk abate juga efektif untuk membunuh jentik-jentik nyamuk. Masyarakat bisa meminta abate ke puskesmas terdekat secara gratis karena bubuk abate tidak diperjualbelikan. Kita harus bersama-sama melakukan pencegahan ini agar tidak sampai terjadi wabah demam berdarah dengue," kata Faisal.

Faisal berharap demam berdarah tidak sampai mewabah di Kotawaringin Timur. Peran masyarakat sangat dibutuhkan untuk melakukan pencegahan karena kabupaten ini termasuk daerah endemis demam berdarah dengue sehingga kewaspadaan harus lebih ditingkatkan.