Harga TBS Sawit Barito Utara Naik Jadi Rp1.751/Kg

id Harga TBS Sawit, sawit, barito utara, harga tbs sawit naik, PT Antang Ganda Utama, PT AGU, harga CPO

Harga TBS Sawit Barito Utara Naik Jadi Rp1.751/Kg

Ilustrasi - Sejumlah petani memuat hasil panen tandan buah segar kelapa sawit. (Foto Antara Kalteng/Kasriadi)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Harga tandan buah segar kelapa sawit PT Antang Ganda Utama Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, pada Oktober 2017 naik dari Rp1.597 per kilogram menjadi Rp1.751/Kg.

"Naiknya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ini disambut gembira petani plasma karena dalam dua bulan terakhir harga terus naik," kata Tomy, seorang petani kelapa sawit di Desa Trinsing Kecamatan Teweh Selatan, Rabu.

Kebun kelapa sawit PT Antang Ganda Utama (AGU) itu diusahakan oleh para petani plasma Satuan Permukiman (SP) 1, SP 2, SP 3, dan SP 4 dengan luas 4.254 hektare.

Pengelolaan sawit perusahaan itu dikerjakan oleh sekitar 1.800 kepala keluarga (KK) dengan luas kebun inti 16.297 hektare dan produksi rata-rata 15.000 ton per bulan.

Kepala Bidang Perkebunan pada Dinas Pertanian Barito Utara Abdurrahman membenarkan harga TBS sawit pada bulan Oktober 2017 kembali membaik yakni Rp1.751 atau naik sebanyak Rp154 dari harga September 2017 sebesar Rp1.597/kg.

Ketetapan harga TBS tersebut merupakan hasil rapat perusahaan dengan anggota koperasi dan petani plasma yang difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

Pembagian hasil setiap kilogram yang diterima perusahaan untuk biaya pengolahan dan pemasaran minyak sawit mentah (CPO) serta biaya penyusutan pabrik, yaitu indeks "K" ditetapkan 86,95 persen atau naik dibanding dengan periode sebelumnya 86,61 persen.

Harga jual inti sawit (kernel) naik dari sebelumnya Rp5.888 menjadi Rp6.708/kg. Harga jual CPO di pasar dalam negeri juga naik dari Rp7.409 menjadi Rp8.018/kg.

"Naiknya harga TBS ini dipengaruhi membaiknya harga CPO dan kernel," ujarnya.

Perseroan Terbatas AGU merupakan perusahaan kelapa sawit tertua di Kalteng kini manajemennya tergabung dalam grup PT Dhanistha Surya Nusantara yang memiliki areal seluas 18.087 hektare dengan produksi CPO sekitar 3.200 ton/bulan.