Legislator Desak Pemkab Kotim Perbaiki Sekolah Rusak

id DPRD Kotawaringin Timur, Muhammad Shaleh, Pemkab Kotim, Perbaiki Sekolah Rusak

Legislator Desak Pemkab Kotim Perbaiki Sekolah Rusak

Kondisi bangunan SDN-1 Desa Kuluk Telawang, Kecamatan Antang Kalang, Kotawaringin Timur, Kalteng beberapa tahun terakhir rusak. Bangunan dengan empat ruang kelas tersebut kondisinya memprihatinkan, atap bocor, lantai dan diding berlubang, serta pintu

Sampit (Antara Kalteng) - Anggota DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Muhammad Shaleh mendesak pemerintah daerah setempat untuk segera memperbaiki gedung sekolah yang rusak.

"Dengan masih banyaknya gedung sekolah yang kondisinya rusak, ini membuktikan jika pemerintah daerah selama ini teledor dan kurang memperhatiakan kondisi infrastruktur pendidikan di wilayahnya," katanya di Sampit, Kamis.

Seperti kondisi bangunan gedung SDN-1 Desa Kuluk Telawang, Kecamatan Telaga Antang yang dilaporkan wali murid ke DPRD belum lama ini.

Pasilitas pendidikan itu dilaporkan rusak dan tidak layak dipergunakan karena atap sekolah bocor, dinding dan lantai berlubang serta pintu ruang kelas jebol.

Sahleh menyakini gedung sekolah yang rusak tidak hanya pada SDN-1 Desa Kuluk Telawang saja, namun masih banyak gedung sekolah lain yang nasibnya sama, bahkan rusaknya lebih parah.

Dia berharap dan meminta kepada pemerintah Kotawaringin Timur untuk segera mendata gedung sekolah rusak, terutama yang berada di wilayah pedalaman.

"Saya berharap hal ini bisa menjadi perhatian serius dan menjadi skala prioritas perbaikannya," katanya.

Selain pemerintah daerah, Shaleh juga meminta kepada warga maupun pihak sekolah agar melapor ke dinas terkait jika sekolah di wilayahnya sekolah. Hal itu untuk mempermudah dan mempercepat pendataan.

Infrastruktur pendidikan harus diutamakan dan mendapat skala pruoritas dalam pembangunan agar proses belajar mengajar siswa tidak terganggu.

Shaleh mengaku yakin pemerintah Kotawaringin Timur mampu dan bisa memperbaiki gedung sekolah dan fasilitas pendidikan lainnya yang rusak tersebut.

"Masa membangun rumah jabatan bupati dengan dilengkapi fasilitas sekelas menteri dan menghabiskan dana miliaran rupiah mampu, tapi membangun dan memperbaiki gedung sekolah tidak bisa," ucapnya.

Menurut Shaleh, yang dibutuhkan masyarakat saat ini bukan rumah jabatan bupati yang megah dan mewah atau yang terbaik di Kalteng, namun keinginan masyarakat sangat sederhana kebutuhan mereka terpenuhi.