Buntok (Antara Kalteng) - Polres Barito Selatan, Kalimantan Tengah, berupaya keras mengungkap kasus kematian Gabriella Fortunia Christeas (10) atau Geby yang ditemukan tewas tidak bernyawa pada Selasa (13/12) lalu.
Kapolres Barsel, AKBP Yussak Angga usai Safari Natal di desa Tabak Kanilan, kecamatan Gunung Bintang Awai mengatakan, pihaknya berupaya keras mengungkap peristiwa kematian Geby.
"Kita telah melakukan pemeriksaan terhadap 15 orang saksi terkait kematian siswi kelas V pada Sekolah Dasar Negeri (SDN) XIV Buntok itu,"katanya, di Tabak Kanilan, Jumat.
Selain itu lanjut dia, pihaknya juga telah meminta keterangan dari sejumlah warga sekitar tempat ditemukannya mayat untuk menguatkan bukti-bukti supaya mengarah kepada pelaku pembunuhan.
"Yang pasti, kita telah mengumpulkan bukti-bukti dan mengumpulkan data dari saksi kunci untuk mengungkapkan meninggalnya bocah yang sempat menghilang pada Jumat (9/12) lalu," ucap Kapolres.
Ia mengatakan, pihaknya terus melakukan penyelidikan supaya kasus meninggalnya Geby anak dari Brigadir Polisi Andreas bisa terungkap dan pelakunya bisa segera ditangkap.
"Sebab, berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan pada jasad Geby ditemukan bekas pukulan benda keras yang diperkirakan terbuat dari besi yang menyebabkan tengkorak kepala korban pecah," ungkap dia.
Menurut dia, pada bagian dada kiri maupun dada kanan korban kata Kapolres juga mengalami luka dan berdasarkan hasil autopsi tulang rusuk kiri dan kanan korban patah.
"Berkaitan dengan adanya indikasi pemerkosaan tidak ada ditemukan sehingga meninggalnya korban murni akibat pukulan benda keras pada bagian kepala," demikian Kapolres Barsel.
Baca:
- Hilang 4 Hari, Akhirnya Geby Ditemukan Tak Bernyawa
- Hasil Autopsi Ditemukan Tanda Kekerasan Di Jasad Geby
Polisi Berupaya Keras Ungkap Kematian Geby, 15 Saksi Sudah Diperiksa
Mendiang Gabriella Fortunia Christeas (10) atau biasa dipanggil Geby, saat brerfoto bersama ibundanya. (Dok. Keluarga)
